Background

Bunyi Bahasa

Assalamualaikum Wr. Wb.
Dalam kesempatan ini, saya akan membagikan kepada Anda mengenai Bunyi Bahasa. Namun, sebelum itu saya akan sedikit menyinggung mengenai “Hakikat Bahasa”.











Dan kemudian akan saya lanjutkan penjelasan saya mengenai Bunyi Bahasa.
Bunyi Bahasa
Fonem adalah bunyi bahasa minimal yang membedakan bentuk dan makna kata. Dalam ilmu bahasa, fonem ditulis di antara dua garis miring : /…. /. Contoh dalam bahasa Indonesia yaitu fonem /b/ dan /p/. keduanya disebut fonem, karena kedua bunyi tersebut membedakan bentuk dan makna (arti). Misalnya dalam kehidupan sehari – hari.
Pola à /pola/                        Bola à /bola/
Parang à /paraŋ/                  Barang à /baraŋ/

Variasi fonem karena pengaruh lingkunagn yang dimasuki (ditinggali) dinamakan alofon. Gambar atau lambing fonem dinamakan huruf. Jadi fonem berbeda dengan huruf.

A. Bunyi Vokal dibedakan berdasarkan posisi lidah dan bentuk mulut
1.      Berdasarkan Posisi Lidah, vokal dapat bersifat vertikal, horizontal, dan pusat.
-          Vertikal,dibedakan adanya vokal tinggi, yakni bunyi /i/ dan /u/; vokal tengah, yaitu /e/dan /o/; dan vokal rendah, yaitu bunyi /a/.
-          Horizontal dibedakan adanya vocal depan, misalnya bunyi /i/ dan /e/;
-          Pusat, misalnya vokal belakang, yaitu bunyi /u/ dan /o/.
2.      Bentuk Mulut, dibedakan menjadi vocal bundar dan vocal tak bundar.
-          Vocal bundar, misalnya bunyi /o/ dan /u/.
-          Vocal tak bundar, misalnya bunyi /i/ dan /e/.
3.      Parameter Lidah yang Bergerak, fonem vokal dibedakan menjadi :
-          Fonem vokal depan, dihasilkan oleh gerakan peranan naik – turunnya lidah bagian depan, misalnya bunyi /i/, /a/, dan /e/.
-          Fonem vokal tengah, dihasilkan oleh gerakan peranan lidah bagian tengah, misalnya /é/
-          Fonem Vokal bagian belakang, dihasilkan oleh gerakan peranan turun – naiknya lidah bagian belakang / pangkal lidah, misalnya bunyi /u/, /o/
B. Diftong, yaitu dua fonem yang diucapkan sekaligus. Dalam Bahasa Indonesia dikenal ada 3 jenis diftong, yaitu /ay/, /aw/, dan /oy/. 
Contoh :          /aw/     à /harimaw/   à harimau
                        /ay/      à /suŋay/        à sungai
Tetapi bukan berarti jika dua fonem di satu tempat dalam kata itu merupakan diftong. Karena kedua huruf diftong melambangkan bunyi vocal yang tidak dapat dipisahkan.
            Seperti contoh diatas, bunyi /aw/ pada kata “harimau” adalah diftong, karena /au/ pada suku kata “-mau” tidak dapat dipisahkan (pengucapannya) menjadi “ma-u”. Itu menandakan bahwa /au/ pada kata “mau” bukan merupakan diftong.
(catatan : diftong berada di akhir sebuah kata. Dan cara mengidentifikasinya seperti di atas)
C. Konsonan, berdasarkan daerah artikulasi
1.      Konsonan Bilabial : [p] , [b] , [m] , dan [w].
Dihasilkan dengan mempertemukan kedua bibir bersama – sama.
2.      Konsonan Labiodental : [f] dan [v].
Dihasilkan dengan mempertemukan gigi atas dan bibir bawah.
3.      Konsonan Apiko – dental : [t] , [d] , dan [h].
Dihasilkan oleh ujung lidah dan daerah antar gigi (dents).
4.      Konsonan Apiko – alveolar : [s] , [z] , [r] , dan [p]
. Dihasilkan oleh ujung lidah dan lengkung kaki gigi.
5.      Konsonan Paltal : [c] , [j] , [S] , [n] , dan [y].
Dihasilkan oleh lidah bagian tengah dan langit – langit keras.
6.      Konsonan Dorso – Velar : [k] , [x] , [x] , dan [q].
Dihasilkan oleh belakang lidah dan langit – langit lembut.
7.      Konsonan Glotal / Hamzah : [?]
Dihasilkan oleh posisi pita suara sama sekali merapat sehingga menutup glottis.
8.      Konsonan Laringal : [h]
Dihasilkan dengan pita suara yang terbuka lebar sehingga udara keluar dan digesekkan melalui glottis.

Berikut adalah contoh penerapan lambang fonem dalam sebuah kata :

Huruf
Pelafalan
Contoh Kata
Lambang Fonetis
a
a
air
[a i r]
au
aw
kalau
[k a l aw]
ai
ay
intai
[i n t a y]
b
b
bukan
[b u k a n]
c
c
cara
[c a r a ]
d
d
damai
[d a m ai]
e
e
enak
[e n a ?]
e
ε
nenek
[n ε n ε?]
é
é
gedung
[g e d u ŋ]
f
f
formal
[f o r m a l]
g
g
gundul
[g u n d u l]
h
h
harap
[h a r a p]
i
i
indah
[i n d a h]
i
I
kering
[k e r  I ŋ]
j
j
Jumlah
[j u m l a h]
k
k
Kasih
[k a s i h]
k
?
Rakyat
[r a? y a t]
l
l
lama
[l a m a]
m
m
mandi
[m a n d i]
n
n
nanas
[n a n a s]
ny
ñ
nyanyi
[ñ a ñ i ]
ng
ŋ
barang
[b a r a ŋ]
o
o
obat
[o b a t]
o
O
tolong
[t c l c h]
oi
oy
amboi
[a m b o y]
p
p
pilih
[p i l i h]
r
r
rantai
[r a n t ai]
s
s
suara
[s u a r a]
sy
š
syukur
[š u k u r]
t
t
taruh
[t a r u h]
u
u
ulir
[u l I r]
u
U
taruh
[t a r U h]
v
v
visa
[v i s a]
w
w
wanita
[w a n i t a]
kh
x
ikhwal
[i x w a l]
y
y
karya
[k a r y a]
z
z
ijazah
[i j a z a h]

Latihan pertama,
Sebagai latihan, saya sajikan beberapa kata dibawah ini. Kemudian isilah tabel disampingnya lambing fonem dari kata tersebut. Dengan catatan tanpa melihat buku, untuk menguji seberapa jauh pamahaman Anda tentang “fonem”.
No.
Kata
Lambang Fonem
1.
Merek

2.
Parang
[paraŋ]
3.
Parau
[paraw]
4.
Kembang

5.
Sengau
[seŋaw]
6.
Panggung
[paŋgUŋ]
7.
Panggul
[paŋgUl]
8.
Tanggul
[taŋgUl]
9.
Bedak
[beda?]
10.
Katak
[kata?]
11.
Sunyi
[suñi]
12.
Total
[tctal]
13.
Mereka
[merεka]
14.
Kerap
[kerap]
15.
Anggota
[aŋgcta]
16.
Tolong
[tclch]
17.
Tuan
[tuan]
18.
Biaya
[biyaya]
19.
Maksa
[ma?sa]
20.
Dongkol
[dcŋkcl]
21.
Tombak
[tcmba?]
22.
Kakak
[kaka?]
23.
Nenek
[nεnε?]
24.
Toko
[toko]
25.
Tokek
[tcke?]

Latihan kedua, untuk menambah pemahaman Anda. Saya berikan dengan versi yang berbeda.
Tulislah lambang fonem kalimat – kalimat berikut :
1.      Anak sulung pergi naik pesawat
2.      Adik bermain sepakbola dengan ayah
3.      Bocah itu menjalani rehabilitasi di Singapura
4.      Derasnya ombak laut menghantam pohon

Sebagai media pembelajaran, saya berikan juga jawabannya.
Latihan Pertama,
No.
Lambang Fonem
1.
[mεrék]
2.
[paraŋ]
3.
[paraw]
4.
[kémbaŋ]
5.
[séŋaw]
6.
[paŋgUŋ]
7.
[paŋgUl]
8.
[taŋgUl]
9.
[béda?]
10.
[kata?]
11.
[suñi]
12.
[tctal]
13.
[mérεka]
14.
[kérap]
15.
[aŋgcta]
16.
[tclcŋ]
17.
[tuan]
18.
[biyaya]
19.
[ma?sa]
20.
[dcŋkcl]
21.
[tcmba?]
22.
[kaka?]
23.
[nεnε?]
24.
[toko]
25.
[tcke?]

Latihan Kedua,
1.      [ana? suluŋ pérgi naik pésawat]
2.      [adik bérmain sεpa?bcla deŋan ayah]
3.      [oraŋ itu méñjalani rεhabilitasi di Siŋapura]
4.      [dérasña cmba? laUt méŋhantam pchcn]

Semoga penjelasan singkat saya di atas mampu memberikan pemahaman yang lebih kepada Anda. Jika ada salah saya mohon maaf, dan jika ada yang kurang jelas, saya sangat senang jika Anda mau bertanya melalui kolom komentar (di bawah). Terimakasih,

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Categories: Share